Selasa, April 01, 2008

BYAB '008 : Ketika Cinta Bertasbih 1 : Anak Kos, Sang Entrepeneur Kepepet....


BYAB '008 : Buku Yang Aku Baca..... diatun 2008

Bermula dari teringat saat baca email teman diakhir tahun yang lalu, ada yang menceritakan tentang berapa banyak buku yang sudah dibaca tahun itu, ada juga yang sedang kejar target kurang 4 buku dari target 100 buku yang direncanakan dibaca ditahun itu. Wah... keren sekali.... Jadi inget ketika kuliah dulu, temen SMAku ikut Kelompok Mahasiswa, saya lupa namanya, yang jelas sering dicap sebagai kelompok "kiri", "sosialis", "merah" dan sejenisnya. Emang itu kelompok mahasiswa radikal penentang Soeharto yang dalam demo2nya di tahun 2007-2008 sering sampe berdarah2. Tokoh2 yang ada semacam Andi Arief dan (mungkin) Budiman Sujatmiko. Disana tiap pertemuan mingguan diwajibkan sudah membaca buku minimal satu buku, gak tau gimana cara ngetesnya baca sudah baca satu buku apa belum, apa di-share, ato bukuny sama, ato dibedah bareng dsb. Tapi emang salut banget. Penampilan mereka boleh kumuh2, tapi otak diasah terus hehe...

(untuk kaitannya dengan gerakan baca buku ini sebenarnya aku punya impian bikin taman baca dirumah kampung, adikku setuju banget, namun masih banyak kendala, akan saya sampaikan di tulisan khusus)

dari situlah maka saya pun pengen ngitung berapa buku yang saya baca, walopun udah terlambat untuk ngisi, saya coba tulis sekalian latihan bikin resensi. Ceile... resensi, terlalu jauh kali yee... (Jadi inget Amin Pelok, seniman kampung yang skr wartawan beneran, yang sejak SMA sering nyaranin aku untuk nulis, entah resensi buku, entah tentang ilmu pengetahuan umum ato apa aja yang penting nulis...)
maka...... aku coba menulis yang belum lama ini saya baca.... eh udah 3 mgg yang lalu..,

Ketika Cinta Bertasbih 1

Novel Dwilogi karangan Habiburrahman El Shirazy, Penerbit Republika-Pesantren Basmala Indonesia, Cet. 2, Maret '07

Dalam prolognya, Prof. Laode M Kamaluddin, Ph.D. (awalnya kerasa lucu juga, pengantar novel pake ditulis titel segala, kenapa gak cukup di keterangan tambahan ato seperti dalam footnote-nya yang ditulis lengkap Prof. ... , M.Eng., M.Sc., Ph.D., tapi gak papa, itung2 menghargai susahnya untuk mendapat titel2 tersebut)menyebut novel karya Kang Abik ini sebagai 'sastra berbasis entrepeneurship'. Wah kayak apa tuh, soalnya saya sedang demen2nya memotivasi diri untuk menjiwai ruh entrepeneurship.

Kisah tentang pemuda Indonesia, Khairul Azzam, yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Al Azhar Mesir. Tahun pertama dilalui dengan cemerlang, namun di tahun kedua musibah menimpanya sehingga untuk survive di Mesir dia harus bekerja. pilihan yang diambil bukan magang ato kerja di suatu perusahaan misalnya, lalu ambil kuliah malam ato w-end. Justru dia memilih untuk jualan tempe dan bakso dengan segmen pasar yang jelas, orang Indonesia di Mesir.  Di paragraf2 awal (dan mungkin beberapa paragraf lain) buat saya terasa membosankan, terlalu bertele2 melukiskan sesuatu ato menyampaikan pikiran2 penulis, yang sebenarnya bisa jadi nilai tambah karena ada 'misi' pendidikan disitu. Justru mungkin karena terlalu vulgar dalam 'dakwah' malah membuat jengah.

Kehidupan Azzam di perantauan seperti layaknya mahasiswa yang kos, hanya saja sebagian besar waktunya harus diisi dengan bekerja, selain untuk menghidui dirisendiri juga untuk menghidupi ibu dan 3 adiknya di kampung. Luar biasa. Kuliah ia perlambat, orientasinya ia ubah menjadi bekerja sambil belajar. Ia sengaja memperlambat selesainya kuliah karena ia bisa memanfaatkan visa belajarnya sehingga ia tetap bisa di Mesir (mungkin juga untuk kerja dia gak bisa mengingat visanya bukan untuk bekerja, tapi belajar). Kalo kuliah lebih sering ia tinggalkan, namun yang tidak pernah ia tinggalkan adalah kajian agama : Qur'an dan Hadits.

Kehidupan yang digambarkan memang ideal, bisa dianggap utopis, tapi disitulah menariknya. Kita bisa berandai2 lingkungan kehidupan seperti itu yang dialami, ato memindahkan suasana seperti itu di Indonesia sini. Jadi pengen jadi mahasiswa lagi hehe.... Wanita2 yang digambarkan juga sudah diduga pasti cantik2, ada dari Eliana Pramesthi Alam, Anna Althafunnisa, Cut Mala, Tiara dst. Untuk laki2 yang digambarkan dambaan wanita secara umum ada Furqan.

Hal2 yang mungkin agak aneh dan tidak masuk diakal secara umum (meskipun didunia aktivis islam ato pesantren sebenarnya sering didengar) misalnya ketika Azzam melamar Anna, gadis yang belum pernah dikenal dan hanya mendapat cerita sopir taksi yang pernah ditolong ayah Anna, kyai di Jawa Tengah, ato penolakan Azzam terhadap Eliana, putri sang Dubes yang ingin menghadiahi French Kiss karena sudah dibantu menyiapkan hidangan untuk tamu ayahnya. Ato juga model2 lamaran entah dari Furqan, Hafez, Zulkifli yang sejenis, sesuai ajaran Islam.

Itu yang masih diinget saat ini.... ada beberapa kata-kata yang berkesan saat baca.... tapi apa yah? kok lupa banget.... Astaghfirullah al adziem..... bener2 banyak banget dosaku hingga jadi pelupa gini...

Tidak ada komentar: